Transmisi line

Transmisi

Bagaimana sebaiknya menghadapi suami yang pemarah

  • Saat masa pacaran, semuanya akan terlihat baik-baik saja. Begitu banyak perhatian dan perlakuan menyenangkan yang kita dapatkan dari pasangan kita. Terlebih bagi wanita, akan mudah menerima pria dengan sikap yang lembut dan super sabar. Kenyamanan yang wanita rasakan selama berpacaran membuat dia yakin bahwa pasangannya itu adalah orang yang tepat untuk dijadikan suami.
  • Namun, tak pernah ada yang bisa menduga, pria yang dulunya begitu lembut, bisa mendadak berubah menjadi pria yang kasar dan pemarah setelah menikah. Perubahan karakter seperti itu banyak terjadi, mengingat banyak faktor yang akan dialami pria setelah menyandang status suami.
  • Tak semua dari kita beruntung memiliki suami yang lembut dan sabar. Namun jika pada akhirnya kita dipasangkan dengan suami yang memiliki karakter seperti pemarah, kita tidak perlu menyesal. Bagaimanapun dialah pilihan kita. Dan percayalah Tuhan senantiasa memberikan kepada kita pendamping hidup yang sepadan dan dialah yang akan menyempurnakan kehidupan kita.
  • Kita hanya perlu memperbaiki keadaan dan menyiasati suami yang pemarah. Selalu ada harapan suami bisa menjadi pribadi yang lembut sesuai keinginan kita. 7 hal yang harus kita lakukan saat suami mulai marah:
  • 1. Jangan melawannya

  • Kebanyakan saat suami marah, yang kita lakukan adalah melakukan perlawanan. Yang awalnya hanya suami kita yang marah, pada akhirnya kita juga ikut-ikutan marah. Jika keduanya sama-sama terbakar emosi, maka masalah yang ada tak akan habisnya, membalas perkataannya justru akan menimbulkan pertengkaran yang semakin sengit. Untuk itu ketika suami kita marah, jangan balik memarahinya atau melawannya.
  • 2. Diam dan dengarkan saja omelannya

  • Meskipun apa yang dikatakannya membuat telinga panas dan hati terasa sakit, berusahalah untuk tenang, diam dan dengarkan saja apa yang dikatakannya sampai dia benar-benar lelah sendiri. Jangan menunjukkan sikap dan ekspresi yang mengejek atau melawan agar dia menyadari bahwa kita juga memahami keadaannya.
  • 3. Menenangkannya

  • Saat amarahnya masih memuncak, kita hanya bisa diam dan sabar sampai dia benar-benar sadar amarahnya tidak akan menyelesaikan apa pun. Ketika emosinya mulai reda, cobalah cari cara untuk menenangkannya. Bagaimanapun kerasnya suami, dia tetap butuh kita untuk membuatnya merasa lebih baik. Akan lebih mudah menenangkannya jika penyebab amarahnya bukan menyangkut kita atau pernikahan kita. Karena bisa jadi penyebab dia marah karena faktor luar seperti masalah pekerjaan.

sumber : keluarga.com

Lihat juga di sini

No comments:

Post a Comment

Pacar 7 Jam

"Aku akan menjaga cinta dari tempat yang berbeda," ucap Ferdi dengan serius. "Menjaga cinta dari tempat yang berbeda? kau...