1.1. Konsep Dasar Perencanaan Jalur Transmisi
1.1.1. Pertimbangan Sisi Perencanaan Sistem Jaringan
Dalam merencanakan jalur Transmisi pertimbangan dari aspek Sistem Jaringan SUTT/SUTET di wilayah tertentu menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan sehingga dalam pengoperasiannya bisa optimal.
Dalam merencanakan jalur SUTT / SUTET perlu memperhatikan beberapa faktor dibawah ini, sehingga dalam pelaksanaan tidak banyak mengalamigangguan maupun kesulitan dalam pemeliharaan, antara lain ;
a. Pemilihan rute yang telah mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu : teknis, ekonomis, lingkungan dan estetika.
b. Berdasarkan referensi titik lokasi Gardu Induk yang telah ditentukan / titik lokasi connection pada jaringan existing
c. Rencana kapasitas maksimum penyaluran daya
d. Mengutamakan penempatan tower sudut yang memiliki akses jalan, tidak mempunyai beda elevasi yang ekstrim antara titik-titik kaki tower (di lereng), tidak di lokasi rawa
e. Kemudahan jalur untuk dapat di jangkau oleh petugas operasional
1.1.2. Jenis / Tipe Tower :
Tower berfungsi menyangga konduktor pada ketinggian yang aman (sesuai SNI)dari tanah dan benda-benda lain yang ada di bawahnya, sehingga memiliki jarak yang cukup dari satu sama lain. Pemilihan tipe tower mempengaruhi biayakarena terkait dengan desain,bahan,transportasi dan tenaga kerja. Galvanis baja,beton atau kayu umum digunakan. Pembangunan tower merupakan bagian penting dari pembangunan saluran transmisi .
Pemilihan tipe tower tergantung pada :
1) Medan/lokasi proyek
2) Jalan akses
3) Workspace
4) Pengalaman dan Ketersediaan pekerja
5) Waktu untuk penyelesaian proyek
Selain itu , ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih metode konstruksi, antara lain :
1) Jenis struktur yang harus dibangun
2) Kondisi profile/kontur jalur
3) Dimensi media yang berada di bawah jalur dan situasi jalur
4) Akses jalan ke lokasi tapak tower
5) Persyaratan untuk menggunakan akses jalan yang ada
Faktor-faktor di atas ditentukan oleh apakah ada pilihan untuk menggunakan peralatan maksimum dan minimum tenaga kerja atau peralatan minimum dan tenaga kerja yang maksimal .
Lokasi jalur harus memperhatikan akses jalan , gambar rencana profile dibuat yang menunjukan peta kontur topografi medan sepanjang jalur , dan profil melintang , menunjukkan ketinggian dan menara .
Gambar profil rencana berfungsi sebagai lembar kerja yang menunjukkan apa yang perlu dilakukan , dalam menangani masalah yang mungkin muncul . Gambar ini digunakan sebagai dasar dalam menyelesaikan pekerjaan sebuah jalur transmisi.
Profil memanjang yang menunjukkan ketinggian , lokasi dan type tower harus tergambar dalam profil rencana .
Langkah-langkah berikut harus diambil ketika merencanakan sebuah jalur transmisi :
1) Menetapkan skala gambar profil rencana
2) Menetapkan sag template pada skala yang sama dengan gambar profil rencana
3) Membuat tabel yang menunjukkan jarak konduktor ke tanah serta terhadap benda/instalasi lainnya.
4) Tentukan batasan span dan jarak vertikal /clearance yang di ijinkan
5) Tower harus sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan
a) Jenis Tower berdasarkan konstruksinya :
1. Lattice tower
Jenis Tower ini merupakan tower dengan konstruksi rangka baja, dengan sistem rangka baja ini , maka jenis ini memiliki kelebihan :
- Mudah dalam pengangkutan sampai ke lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan.
- Biaya lebih murah dibanding dengan konstruksi single pole.
- Proses erection tidak memerlukan alat berat.
- Kemampuan tariknya lebih maksimal jika dibandingkan dengan single pole / tiang beton maupun tiang baja
- Sudah banyak di aplikasikan sampai tegangan 500 kV.
Kelemahan jenis ini antara lain :
- Memerlukan lahan yang relatif luas.
- Rawan pencurian / mudah di curi.
2. Tiang / single pole beton
Kelebihan jenis tower ini adalah :
- Efisien dalam penggunaan lahan .
- Relatif aman dari pencurian.
- Proses erection tiang beton relatif lebih mudah dan lebih cepat
Kelemahan jenis ini antara lain :
- Hanya dapat di terapkan di lokasi yang bisa di jangkau alat berat(crane)
- Kemampuan tariknya sangat terbatas
- Semakin tinggi, semakin tidak efisien dan sulit pelaksanaan pemasangannya
- Hanya dapat diaplikasikan pada maksimum tegangan 150 kV
3. Tiang / single pole baja
Kelebihan jenis tower ini adalah :
- Efisien dalam penggunaan lahan .
- Relatif aman dari pencurian.
- Proses erection tiang baja relatif lebih mudah dan lebih cepat jika dibandingkan dengan tiang beton dan lattice tower
- Kemampuan tariknya dapat maksimal dibandingkan tiang beton
- Dapat diaplikasikan pada tegangan lebih dari 150 kV
Kelemahan jenis ini antara lain :
- Hanya dapat di terapkan di lokasi yang bisa di jangkau alat berat(crane)
- Biaya investasi lebih mahal dari Lattice Tower
b) Jenis tower berdasarkan Fungsinya (berdasarkan SPLN T5.004 : .2010) :
1. Tower Tension : Disebut juga tower sudut berfungsi untuk menahan konduktor pada kedua bentang untuk jalur transmisi yang memiliki sudut belok sampai dengan 90o , tower ini memiliki beberapa type yang diberi nama berdasarkan besaran sudut dan type insulatornya
2. Tower Suspension : Disebut juga tower lurus berfungsi untuk menahan konduktor pada kedua bentang untuk jalur transmisi yang memiliki sudut belok 0o s/d 3o.
3. Tower Dead End (DDR) : Disebut juga tower ujung berfungsi untuk menahan konduktor pada ujung jalur transmisi atau pada kedua bentang jalur transmisi yang memiliki salah satu span pendek ( slack span ) yang memiliki sudut sampai dengan 45 o.
4. Tower Transposisi : Tower sudut/tension yang berfungsi untuk merubah posisi fasa penghantar pada kedua bentang jalur transmisi yang lurusdengan perkiraan jarak diatas 200 km.
Hal tersebut dimaksud untuk menyeimbangkan sistem jaringan transmisi berdasarkan impedansi yang timbul.
*) Keterangan : Tipe tower “DDR” adalah terminal tower dengan sudut datang (entry) maksimum 0o dan sudut keluar (exit) maksimum 45o
*) Keterangan : Tipe tower “FF” adalah terminal tower dengan sudut datang (entry) maksimum 45o dan sudut keluar (exit) maksimum 45o
c) Jenis tower berdasarkan kondisinya (berdasarkan SPLN T5.004 : .2010):
1. Tower Normal :
Semua type tower tersebut di atas dikatagorikan tower normal apabila memiliki body extension maksimal sampai dengan 12 meter
2. Tower Khusus/spesial :
Semua type tower tersebut di atas apabila memiliki body extension lebih dari 12 meter atau rentang dasar atau ground clearance/topografi yang up normal misalnya menyeberangi sungai/lembah/selat atau menahan beban yang tidak standar lainnya
1.1.3. Jenis dan Tipe Konduktor Beserta Fungsinya
Jenis dan type konduktor untuk penghantar SUTT/SUTET terdapat beberapa macam, pemilihan jenis /type konduktor yang mempengaruhi dalam perhitungan sagging atau perencanaan jalur transmisi. Untuk itu perlu diketahui jenis dan type konduktor yang akan digunakan agar tidak salah dalam perencanaan jalur SUTT/SUTET.
Konduktor harus dirancang untuk memenuhi tingkat tegangan yang ditentukan, Konduktor harus mencapai tingkat tegangan dan daya yang ditransmisikan , kerugian maksimum yang diijinkan pada transmisi , kapasitas termal maksimum , kapasitas arus dan tegangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi transmisi termasuk iklim negara , kondisi atmosfer dan getaran gempa.
Ada beberapa jenis konduktor yang digunakan untuk transmisi yaitu :
a) ACSR - Aluminium Conductor Steel Reinforced . Ini adalah konduktor yang paling populer yang digunakan karena kekuatan tinggi dan biaya yang relatif rendah . Ini terdiri dari helai aluminium terikat di sekitar inti baja . Yang paling umum adalah 6/1 , 26/7 , 54/7 .
b) ACSR / AW - Konduktor ACSR dengan Aluminium berlapis baja diperkuat inti . Hal ini sangat berguna dalam lingkungan korosif .
c) ACSR / SD - Konduktor ACSR yang dapat meredaman getaran. Hal ini lebih mahal daripada ACSR biasa, dan terdiri dari dua lapisan trapezoidal konduktor sekitar inti baja . Untaian terbuat dari # 6201 Aluminium , dan struktur membuat redaman terhadap Aeolian Getaran . Mereka dapat digantung pada ketegangan yang sangat tinggi .
d) ACAR - Aluminium Conductor Alloy Reinforced . Ini terdiri dari helai # 1350 Aluminium sekitar inti yang terbuat dari # 6201 Aluminium . Hal ini lebih ringan dari ACSR , tetapi lebih mahal dan sama kuat . Hal ini digunakan dalam lingkungan korosif .
e) AAC -1350 - Aluminium Konduktor terbuat dari # 1350 Strands . Hal ini digunakan dalam konstruksi yang membutuhkan konduktivitas yang baik dan bentang pendek .
f) AAAC - 6201 - Konduktor terdiri dari # 6201 Aluminium Alloy . Hal ini lebih kuat dari ACSR , dan lebih ringan , tapi lebih mahal . Hal ini digunakan untuk bentang panjang dalam lingkungan korosif .
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih konduktor meliputi:
a) Sag diperlukan
b) MWT/Ketegangan pada konduktor
c) Apakah ada atau tidak kondisi korosif
d) Kondisi jalur apakah rentan terhadap getaran
e) Kemampuan penyaluran dan kerugian daya yang diperbolehkan pada jalur transmisi
f) Kerugian tegangan yang di ijinkan
g) Iklim di lokasi transmisi
Pertimbangan tegangan : Konduktor memenuhi persyaratan ukuran minimum tetapi mentransmisikan daya dengan kerugian yang dapat diterima . Hal ini sering dinyatakan sebagai drop tegangan maksimum 5 % . Total impedansi seri adalah sama dengan drop tegangan maksimum dibagi dengan arus beban maksimum .
Pertimbangan Kapasitas termal : Konduktor harus mampu membawa jangka panjang arus beban maksimum tanpa terlalu panas . Konduktor ini diasumsikan untuk menahan suhu maksimum 80 derajat celsius tanpa penurunan kekuatan . Di atas suhu ini , kekuatan menurun .
Pertimbangan ekonomi : Ukuran Konduktor harus memenuhi persyaratan minimum atas total biaya per kilometer, baik diperhitungkan nilai sekarang maupun memperhitungkan kompensasi untuk pertumbuhan beban dimasa yang akan datang.
1.2. Pemilihan Jalur Terbaik
1.2.1. Faktor pertimbangan umum dalam pemilihan jalur (faktor Teknis dan Non-teknis)
a) Faktor teknis :
- Upayakan memilih Jarak terpendek.
- Pertimbangan Efisiensi :Pemilihan Daya dukung tanah yang relatif baik
- Pemilihan Topografi yang relative datar
- Lokasi GI mendekati pusat beban ( range radius jarak terjauh beban 20 Km ).
- Menghindar dari kawasan penyebab korosi ( tepi pantai, daerah banyak debu )
b) Faktor Non Teknis
- Memilih jalur yang kendala sosialnya terendah ( semaksimal mungkin menghindar dari Pemukiman,cagar budaya,cagar alam,dll ).
- Kesesuaian tata ruang : memilih jalur yang sesuai dengan tata ruang wilayah setempat.
- Meminimalisir melewati kawasan lindung ( Hutan lindung, Kawasan resapan air, Cagar Alam, Taman Nasional, Suaka Margasatwa,dll).
- Menghindari daerah sensitif, seperti : radar pertahanan, bandara udara, tempat kegiatan militer
1.2.2. Desktop Study
Setelah memiliki informasi/data yang cukup ( Peta topografi, pengetahuan kondisi sosial,tata ruang ,kebutuhan lokasi beban, dsb ), maka dilakukan desktop study dengan menentukan titik Gardu Induk awal dan akhir kemudian menentukan perkiraan rencana lokasi titik-titik tower sudut dan membuat perkiraan jalur di atas peta topografi.
Perkiraan jalur sebaiknya dibuat dalam beberapa alternatif agar didapatkan jalur yang terbaik.
1.2.3. Reconnaisance
Reconnaissance merupakan kegiatan untuk mendapatkan gambaran nyata yang terdapat di lapangan. Pada kegiatan ini dilakukan pengecekan di lapangan menggunakan alat bantu GPS tracking dan penentuan koordinat rencana lokasi tower sudut untuk mematangkan pemilihan jalur susuai perkiraan dalam desktop study.
Apabila berdasarkan hasil reconnaisance terdapat informasi lapangan yang menunjukkan bahwa perlu dilakukan penyesuaian atas hasil desktop study maka tower sudut atau jalur yang perlu di sesuaikan atau direvisi . Hasil revisi rencana jalur akan di gunakan sebagai acuan dalam proses survey detilberikutnya.
No comments:
Post a Comment